Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2010

Menjenguk Ibu Hani.

Jum'at, 27 November 2010. Pagi itu, ketika sampai sekolah Renita yang akrab disapa Reno karena gayanya yang seperti anak cowok sempat bilang kepadaku: "Nanti jenguk Bu Hani kan?", aku mengangguk saja. Aku memang sudah sempat dengar-dengar sebelumnya kalau kita berencaana akan menjenguk Bu Hani dan mengambil 2 jam terakhir:MTK yang diajarinya. Tapi ternyata ini bukan cuma pernyataan asal-asalan yang kuterima seperti sebelum-sebelumnya. Tenyata anak-anak begitu niat. Beberapa berencana nantiakan naik motor ke rumah wali kelas kami yang cukup jauh itu. Sedangkan beberapa juga yang tidak bawa motor bisa naik angkot. Aku dan Renota diutus untuk mencari alamat jelas Bu Hani. Kami mendatangi TU, disana ada papan besar yang berisi data-data Guru. Kami pun menyapa guru-guru yang ada disana dan menanyakan alamat Bu Hani. Aku mencoba mencari nama Bu Hani di papan itu dan menemukannya di nomer urut 11 sembari menunggu guru TU yang sedang mencari data beliau. Kusipitkan mataku agar b...

Masalah?

Gambar
Lagi mencoba jadi psikolog nih. Ya, silakan dibaca. Kalian semua pasti punya masalah (red; masalah sosial sekitar pertemanan contohnya) kan ? Aku juga, lalu bagaimana cara kalian menyelesaikannya? Masalah itu pasti membingungkan, meribetkan, dan memusingkan atau bahkan menyenangkan (?). Kenapa? Karena masyarakat Indonesia itu Heterogen. Berbagai macam sifatnya itu. Ada yang pasrah, tanpa semangat, nyolot, ngejutekkin, menyebalkan dan lain-lain. Ya, mungkin kadang kita termasuk diantaranya, yang susah dihadapin dan dibilangin. Misalnya lagi ada masalah kadang kita punya pikiran sendiri, muter-muter di suatu masalah sepele yang dibesar-besarin. Kecuali kalau temen kita masang bom di rumah kita, nah loh itu baru masalah besar yang juga pasti melibatkan Negara (sok tau deh). Jadi pihak pelerai atau di tengah-tengah juga susah. Kadang kita malah ikut dilibat-libatkan dan dipermasalahkan, dibilang mihak si ini lah, dan bla bla bla. Jadi tidak boleh salah ngomong, harus berpikir keras, j...

Cerita;Tanpa akhir

ini lagi iseng-iseng buat cerita nyolot, hahahaha. “Baik, tugas kelompok kali ini buat satu kelompok yang terdiri atas 3 sampai 4 orang ya!”, serentak anak-anak di kelasku mulai gaduh, berteriak sana-sini menentukan kelompok. Bagaimana denganku? Ya, seperti biasanya saja. “Sudah buat kelompok semua? Coba saling berkumpul!”, perintah guru itu lagi. Semua anak mulai berkerumun hingga terlihat telah berkelompok - kecuali aku . “Tania?”, panggil guruku. Aku hanya memandangi guru itu sebentar, “Mana kelompokmu?”, aku terhenyak bingung, mana kutahu kelompokku yang mana, tak ada yang mengajakku. Aku dapat melihat guru itu menghembuskan nafas panjang yang suaranya cukup terdengar jelas. “Sekelompok dengan Rita saja, disini”, guruku itu menunjuk seorang gadis berambut hitam kelam yang dikuncir kuda, namanya Rita. Kulihat dua orang disampingnya, Kori dan Denia. Well, tentu aku tau nama mereka. Dapat kulihat sedikit guratan kekagetan di wajah mereka bertiga. Fuuh, seperti biasanya. Aku bisa me...

First Experience

Gambar
Belum pernah aku menginap di rumah teman sebelumnya, hingga suatu hari pada tanggal 6 November 2010. Aku mempersiapkan semuanya dengan rapi, tasku menggembung berisi pakaian yang tampaknya seperti untuk menginap 2/3 hari. Ya, aku akan menginap di rumah teman untuk pertama kalinya. Maka, aku pun berangkat ke komsen. dan dari sana aku menuju ke Gama'88 (tempat bimbel) untuk menghampiri Riri yang baru selesai les disana. Jujur, sore hari itu aku agak ketakutan. aku berangkat sendiri dan layaknya seperti anak yang kabur dari rumah. tapi toh aku lega juga karena sudah bertemu dengan temanku yang juga akan meninap bersamaku di rumah teman yang lain. Lalu kami bersama-sama naik angkutan umum menuju Nurul Fikri (tempat bimbel juga). Disana kami menunggu Tasya yang rumahnya akan kami jadikan tempat menginap malam ini (cuma satu malam). Yap, setelah menunggu agak lama, akhirnya temanku keluar juga. Kami pun berjalan kaki dengan riang menuju rumahnya (dengan catatan hanya kami berdua, Riri y...