Cerpen;Kalung Ajaib
Cerpen ini buat tugas sekolah, awkwk, rada gagal mungkin Mita memandangi sebuah foto dengan bingkai kayu yang sudah agak pudar. Sesekali terdengar isak tangisnya, berulang-ulang menyebut kata “Mama”. Ia merenung di atas kasur, merindukan ibu yang telah meninggalkannya tiga bulan yang lalu. Dengan mata yang mulai membengkak, ia melihat ke arah jam yang tergantung di dinding, sudah pukul 6 sore. Tiba-tiba terdengar suara telepon berdering, Mita menyeka pipinya yang basah, lalu turun dari kasur untuk mengangkat telepon. “Halo”, katanya pelan. “Assalamu’alaikum”, jawab suara di seberang. “Wa’alaikum salam”, jawab Mita dengan sumringah begitu mendengar suara ayahnya. “Mita baik kan di rumah?”, “Alhamdulillah, baik kok yah!”, “Sendiri di rumah sampai agak malam nanti gimana? Ayah baru bisa keluar jam 10”. Mita terdiam, ia memandangi asap yang sedikit mengepul dari nasi goreng buatannya. “Iya, hati-hati ya, yah”, kata Mita akhirnya dengan suara yang sedikit bergetar. ...