Bandung, pertengahan agustus
Sebenernya sih mau cerita tentang SMA ke Kuliah kan tapi keburu lupa mending nulis event terdekat dulu haha
Kali ini saya mau cerita curhat soal perjalanan singkat ke Bandung beberapa waktu yang lalu *kesannyalamapadahalsemingguyanglalu*
Tepat pada ulangtahun kemerdekaan Indonesia ke-70 lalu sekaligus hari yang harusnya membahagiakan malah bisa dikatakan hari yang cukup sibuk dan menguras hati buat saya. Bahkan saya hampir tidak merasakan euforianya. Kenapa begitu? Karena di hari itu saya dan rombongan ukm panahan akan pergi lomba ke Bandung. Bukan karena takut, degdegan atau apa. Bukan Bandung juga yang jadi masalahnya, saya suka kota itu kok. Yang ribet adalah persiapannya. Tapi bukan berarti kami belum memikirkan transport, barang bawaan ataupun penginapan. Semua sudah beres, tinggal memastikan semua barang terbawa, jalan pada jam yang sudah ditentukan dan membawa diri menikmati perjalanan bis yang memakan waktu berjam-jam. Yang jadi masalah adalah soal kekakuan dan kesepakatan. Ini adalah konflik pemikiran antara pelatih kami saat itu, wanita berumur yang berpengalaman di dunia olahraga panahan internasional versus mahasiswa-mahasiswa yang punya jiwa kebersamaan dan pikiran praktis. Saat itu saya dihadapkan pada dua pilihan yang cukup sulit sampai-sampai akhirnya berbohong segala saat memilih keputusan yang satu. Ibu, pelatih adalah orang yang cukup sangat perfeksionis. Saya mengenal ibu beberapa bulan yang lalu dan hanya mendengar kasak kusuk mengenai sikapnya yang tidak tolerir atau apa lah itu. Tapi sesaat saya belum resmi dari perwakilan atlet menjadi official lomba yang mengharuskan komunikasi saya lebih intens ke ibu, penilaian saya hanyalah sekadar penilaian orang yang sedang belajar kepada orang yang sudah menguasai lebih dahulu. Penilaian saya mulai bermacam-macam mengingat omongan-omongan orang, omongan ibu dan juga kesepakatan kesepakatan kecil yang tidak sengaja disepakati ternyata harus dilakukan ya emang namanya udah sepakat ya-_- haha. Meski cukup menjengkelkan untuk bisa sabar menghadapi ke-perfeksionis-an pelatih kami dan omongannya yang straight, kejadian masa itu sama halnya seperti film yang mengungkapkan misterinya di akhir. Belakangan, kami atau mungkin khususnya saya yang lebih sering bersama beliau saat itu menyadari bahwa apa yang beliau lakukan sangat sistematis dan memiliki tujuan. Hasil dari lomba tersebut adalah kami berhasil membawa pulang 5 medali, tadinya 4 ternyata berkat ke-perfeksionis-an ibu kami jadi bawa 5 hehe. Sempat saya berpikiran buruk tentang beliau beberapa kali namun begitu tahu apa maksudnya langsung 'oooh'.
Berkat beliau mental dan kedisiplinan saya sempat terlatih, meski hanya 2 hari. 2 hari berlalu terasa sangat panjang dan saya banyak belajar. Belakangan sikap ibu mengingatkan saya sedikit kepada kakek. Sikap kakek sama seperti ibu, perfeksionis. Begitu mengingat hal itu saya langsung maklum kenapa saya bisa sesabar itu untuk menghadapi ibu. Oh iya dua hari ini saya lalui sampai-sampai saya lupa menikmati pertandingan panahannya, karena tekanan kali ya haha tapi saya sangat menikmati kok di saat pengumuman soalnya pada menaang hehe. Goodluck terus untuk UKM P*anahan IPB!
Oh iya ini pesan-pesan ibu yang saya ingat
"Saya bukannya mau mengikuti Korea atau negara lain ya. Tapi kalau di Korea, kalau atlet ketinggalan barang seperti itu sudah ditampar. Karena apa? merepotkan orang lain. Ini masih dekat, coba kalau jauh" (berharap seseorang gak baca ini)
"Jadi intinya..."
"Saya tahu itu hanya keinginannya bukan kebutuhannya"
Banyak sih kayaknya, tapi udah, gak inget, haha.... Semoga sikap positif ibu bisa kalian ambil dari sini. Coba aja denger kalimat sms ibu yang satu ini
"IBU bangga pada A***** sbg salah satu generasi penerus yg dpt bekerja sama yg baik dg Ibu sebelum, saat, dan setelah GO, walaupun kaget dan berat ttp dapat memahami dan mengerti bhw bekerja secara professional dan bertanggung jawab tidak mudah dan beresiko tidak disuka dan dibenci oleh orang2 disekitar yg belum tahu atau tidak mau bekerja secara bertanggung jawab dan disiplin dengan berfikir negatif serta tidak mau mendengar orang lain. jika A***** menanggap bhw bekerja secara profesional dan bertanggung jawab adalah baik dan benar maka lanjutkan dan tularkan kpd teman2nya demi kemajun BANGSA DAN NEGARA NKRI. ......"
Tuh coba diliat, sebenernya maksud ibu baik, cuma ya terlalu idealis aja.. bagus enggak bagus sih sebenernya soalnya terkadang beliau tidak memerhatikan kenyamanan dan ingin diakui bahwa dia benar. Tapi kalau semua pemimpin bangsa setegas ini ya sangat bagus, jarang banget lah orang seperti ibu haha. Orang Indonesia jarang yang setegas ini kebanyakan kan laya loyo soal peraturan dan pekerjaan.
Ohiya satu lagi Ibu sempat berpendapat bahwa Bandung adalah kota dengan akumulasi polusi paling banyak karena berada di daerah lembah. Saya sih masih belum paham, mungkin saya harus liat peta topografi dulu atau nanti bisa coba bikin survey tes kesehatan paru-paru orang Bandung sama Bekasi, terus bandingin deh wkwk. Tunggu, saya bawa-bawa Bekasi itu bukan karena kesengajaan hanya karena iseng kok:') Lanjut balik lagi ke topik ibu haha
"IBU bangga pada A***** sbg salah satu generasi penerus yg dpt bekerja sama yg baik dg Ibu sebelum, saat, dan setelah GO, walaupun kaget dan berat ttp dapat memahami dan mengerti bhw bekerja secara professional dan bertanggung jawab tidak mudah dan beresiko tidak disuka dan dibenci oleh orang2 disekitar yg belum tahu atau tidak mau bekerja secara bertanggung jawab dan disiplin dengan berfikir negatif serta tidak mau mendengar orang lain. jika A***** menanggap bhw bekerja secara profesional dan bertanggung jawab adalah baik dan benar maka lanjutkan dan tularkan kpd teman2nya demi kemajun BANGSA DAN NEGARA NKRI. ......"
Tuh coba diliat, sebenernya maksud ibu baik, cuma ya terlalu idealis aja.. bagus enggak bagus sih sebenernya soalnya terkadang beliau tidak memerhatikan kenyamanan dan ingin diakui bahwa dia benar. Tapi kalau semua pemimpin bangsa setegas ini ya sangat bagus, jarang banget lah orang seperti ibu haha. Orang Indonesia jarang yang setegas ini kebanyakan kan laya loyo soal peraturan dan pekerjaan.
Ohiya satu lagi Ibu sempat berpendapat bahwa Bandung adalah kota dengan akumulasi polusi paling banyak karena berada di daerah lembah. Saya sih masih belum paham, mungkin saya harus liat peta topografi dulu atau nanti bisa coba bikin survey tes kesehatan paru-paru orang Bandung sama Bekasi, terus bandingin deh wkwk. Tunggu, saya bawa-bawa Bekasi itu bukan karena kesengajaan hanya karena iseng kok:') Lanjut balik lagi ke topik ibu haha
Seselesainya pertandingan, ternyata hubungan kami dengan ibu belum selesai, ibu masih mengontrol soal koordinasi medali sertifikat dan juga apa yang berhubungan dengan LPJ *mungkin*. Memang sih saya cukup kagum dengan ibu, tapi namanya juga anak muda yang gamau ribet:' rada males aja disuruh ribet haha. Oiya tapi ibu sering nyaranin nonton Mata Najwa yang tentang Jendral Sudirman atau nonton Mario Teguh (kalo yang terakhir entah kenapa gak tertarik). Mungkin beberapa orang banyak yang gak suka sama sikap dan keribetan ibu, saya bingung sih ditanya suka atau enggak sukanya ya lagi-lagi tergantung dalam keadaan yang seperti apa. Tapi saya paling gak suka kalau udah masalah yang bikin orang lain jadi kurang nyaman karena keribetan kita padahal dia gak tahu menahu atau tidak punya kekuasaan berlebih haha atau juga masalah ibu yang lupa kalo semua orang punya waktu yakali waktu itu om sama tante saya disuruh tunggu 50 menit yaudahlah:( Yaudaah sekian cerita dari GOR Siliwangi, sekarang kita pindah ke Cisitu ya
haha dijadiin satu postingan gini padahal beda cerita dan beda maksud tulisannya banget-_-
Saya sampai di Cisitu jam 7 pagi dengan selamat berkat bantuan orang penginapan dan google maps, Pagi banget kan haha tadinya mau ke kebun bibit (gatau nama daerahnya apa) tapi berhubung yang disana sakit dan ngospekin yaudah gws aja ya:'))) haha. Disana saya ngobrol panjang lebar dan ketiduran dininaboboin sama temen saya yang lagi cerita padahal. AAAAAAKK maafin ya sad gak sengaja itu gara-gara cuma tidur 3 jam T_T Dan dia lagi ulangtahun hari ini tapi malah harus kuliah haha mau nyelipin ini deh yang dari email
Setiap napas yang menderu tandakan kehadiran
Meski kadang terasa tak ada, tidak hadir
Ulangtahun
Ini hanya soal penggenapan,tapi penting bagi si empunya
Sekadar ingatkan kami soal waktu, soal pencapaian
Jika mimpi dan nyata belum bersua
Coba tanya dimana 'kan ada
Sudah 19 tahun, kawan
Jangan sampai pisah dengan pengharapan
Jangan mau kalah sama si waktu
Jangan sampai tidak bahagia
Jangan mau banyak menyesal
Jangan sampai salah naik kapal
Setahun menuju kepala dua, kawan
Menengok masa lalu menjadi tersenyum
Begitu banyak hal indah yang dilakukan, yang diberikan
Melirik masa depan tak berani, misteri
Begitu banyak hal indah yang ingin dilakukan, ingin diberikan
Syukurku atas mu
Syukurmu atas Sang Pencipta
Gak jelas emang tapi bermaksud kok semoga suka ya saad, udah lama gak nuliiis ginian kok jadi kayak gini ya rada serem mungkin lagi melankolis haha.
Siangnya saya sama Sadha--temen yang ulangtahunnya berturut-turut bukan di rumah ini-- memutuskan makan di suatu tempat deket Baltos (gatau nama daerahnya apa, pokoknya sekitaran gedung sate kesana lagi tapi beda arah, gangerti kan? liat google maps atau tanya orang bandung). Setelah siang-sore kami kesana kemari pindah tempat berapa kali sekadar cerita sambil duduk, makan, atau Sadha nunjukkin tempat-tempat ada Bonbin, Gasibu, Sabuga (sering ketuker Gasibu Sabuga ckck) sampai tempat-tempat percetakan yang murah. Malamnya kami berdua nyamperin si yang di gws in di atas tadi, Dara yang baru selesai ngospekin anak-anak bersama suaminya, suami diatas kontrak tapi. Kocak lah peraturan ospeknya haha ya jadi Dara semacam pembimbing anak baru gitu cuma dipasangin gitu sesama pembimbing bentuk keluarga sama kelompoknya yang ceritanya jadi anak mereka. Kok tata bahasa gue mulai gaenak ya ckck mungkin udah mulai ngantuk, semenjak bersama si ibu metabolisme tubuh saya jadi begini wkwk boong deng udah jam 11 panteus aja.
Setelah ketemu Dara kita ke Ganyang buat makan bareng, saya sama Sadha pesen yang serba greentea iseng lah maklum udah jarang kemana-mana eh sekalinya duduk nemu nasi goreng greentea yaudah jadinya kan pesen aja--yang akhirnya diketawain dara soalnya pas ke bandung tahun lalu saya pesen mie ijo sehat lupa apa namanya taunya cuma indomie disertai sayur hanya banyak sawi:')--ditambah roti bakar greentea ya yang lumayan lah.. Disana kita cerita banyak, si Dara nanyain rumor di SMA dkk dan sebenernya kita punya rencana 'jahat' malem itu tapi berhubung Dara capek dan perlu istirahat yaudah deh berpisah dan kami (aku dan sadha) kembali ke Cisitu tanpa sempat bertemu teman yang lain:') Mau cerita apa lagi ya...
Oiya paling seneng kalo ke tempat Sadha tuh kayak lagi liat pameran, maklum anak efeserde banyak tugasnya haha sukses terus saad ditunggu karya-karyamu selanjutnya yang akan makin menggunung begitu aku kesana lagi. Berhubung belum dapat izin lampirin karyamu ntar yaa semoga kita bisa kolaborasi tapi aku masih perlu latihan tungguin yaa:(
Buat Dara, jan sedih w gajadi ke tempat luuu, ntar ya haha jangan banyak banyak dibawa pusing yak persoalan persoalan macem ............. wkwk. Kalo udah ke Bandung dan ketemu dua orang ini pasti pikiran saya jadi 'mau' produktif lagii haha tapi sayangnya udah beberapa hari di Bekasi badan malah kayak lagi adaptasi gitu gamau lepas dari kasur:(
Senang bisa berkunjung ke Bandung, kapan Bogor yang dikunjungin?:( *padahalmahntargataumaungajakkemananyaBogor*
Sekali lagi, selamat ulangtahun Sadhaaaa! Kalopun udah harus mulai sering begadang jangan lupa jaga kesehatan, lu juga daarc, ipin jugaa *kalobaca* hahaha.




Komentar
Posting Komentar