Gunakan otak kananmu
KANAN: RIGHT (Benar)
KIRI: LEFT (Tertinggal)
Sadarkah kalian? Dalam agama (khususnya yang saya yakini, islam) Nabi menganjurkan kita selalu mendahulukan anggota gerak bagian kanan dalam melakukan suatu perbuatan. Dalam melakukan hal-hal baik lainnya pun kita dianjurkan menggunakan tangan kanan. Mengapa? Coba saja lihat vocabs diatas.
Ya, dalam menuju kesuksesan 12% dari otak kiri, dan sisanya, 88% dari otak kanan. Kita selalu membiasakan untuk memakai otak kiri. Contohnya, dalam mengerjakan Matematika kita selalu menggunakan rumus yang runtun, panjang, dan lama. Coba pikirkan, dalam mengalikan bilangan saja, contohnya:
56x17, kita pasti biasanya menggunakan cara begini bukan?
56
17x
392
56 +
952
Begitulah cara yang runtun dan selalu biasanya kita gunakan. Kita selalu memakai otak kiri, cara yang begitu terus, yang biasanya diajarkan ketika masih SD. Coba kita cari cara lain yang lebih mudah menggunakan otak kanan kita. Salah satu contoh cara lain menggunakan otak kanan.
56x17= 56x10+56x7=560+392=952.
Memang kelihatannya cukup rumit, saya sering memakai cara seperti ini jika dikalikan dengan bilangan belasan, cukup dengan memejamkan mata saja dan mencoba menghitung angka demi angka maka tiba-tiba saja jawabannya muncul dan hasilnya benar, jadi saya tak perlu coret-coretan. Cukup percaya diri dan terus menerus mencoba memakai otak kanan.
Perihal kanan ini, saya jadi teringat komik-komik Jepang yang sering saya baca. Dibaca dari kanan ke kiri, lalu sering ada catatan yang menyatakan bahwa di Jepang adalah kebalikan dari Indonesia, kanan disana maksudnya kiri dan begitu sebaliknya. Duuh, saya jadi pusing sendiri menjelaskannya, bahaha. Jadi intinya Negara Jepang yang sudah jelas-jelas sebagai negara maju saja sudah jelas-jelas selalu mendahulukan kanan. Sedangkan Indonesia? Membaca dari kiri ke kanan, begitu juga menulis. Coba kalau menulis kata Indonesia dari kanan ke kiri menjadi: aisenodnI. Wah, wah pusing ya. Karena memang bukan begitu aturan penulisan tata bahasa yang benar, negara kita menulisnya dari kiri ke kanan. Kecuali kalau kita membacanya dari kanan juga. Pasti terbaca Indonesia juga kan? Haha, yap begitulah. Saya hanya ingin mengingatkan untuk terus menerus mencari cara baru menggunakan otak kanan dalam menjalani suatu hal ataupun menyelesaikan suatu masalah. Contohnya saja, coba pikirkan, kita biasanya pulang sekolah lewat jalan yang itu-itu saja kan? Walau sebenarnya kita bisa lewat jalan lain. Tanpa mikir pun maka tiba-tiba sudah nyampe di rumah, seandainya sesekali kita lewat jalan yang berbeda maka tanpa sadar otak kanan kita juga bekerja, kita jadi tahu apa yang terjadi di daerah tempat yang kita lewati itu. Jadi, untuk sukses latihlah otak kanan kita. Semangat!!!
Kesalahan kita dalam mengerjakan soal ulangan matematika (misalnya), yaitu:
- Saat melihat soal, kita langsung berpikir: waah, susah, gue ga bisa ngerjainnya. Maka otomatis soal itu ga mungkin bisa kita kerjakan. Coba kalo kita berpikir:Wah, soal ini mudah cuma saya belum ketemu jawabannya. Maka kita pasti akan terus mencari jawabannya hingga ketemu bukan?
- Hati kita langsung berpikiran jelek kalau kita ga bisa ngerjain soal itu
- Otak kita langsung mumet dan ga mau diusahain untuk berpikir jernih dan mencari jawabannya.
(bacaan diatas merupakan pengembangan dari kata-kata yang diucapkan tutor les saya)
Komentar
Posting Komentar