Lagi iseng-iseng nih ketemu gambar-gambar di flashdisk.

Waktu perjalanan pulang habis mudik kalau enggak salah masih di Sumatera Barat, kami berhenti sebentar, kebelet pipis >< . Masuk ke sebuah mesjid di pinggir jalan, tapi begitu ke toiletnya, dikunci semua! Astaghfirullah, udah diujung tanduk. Tiba-tiba mama dateng, bilang ada toilet di deket sungai. Dan... *jengjengjeng* PEMANDANGANNYA INDAH! eh, bukan itu -_-. Pemandangannya emang bagus, tapi... toilet yang dimaksud itu cuma lubang dengan air mengalir yang ditutup oleh papan pendek di sekelilingnya. Wow banget, kaget. Aneh banget rasanya. Nah di sungai itu, ngeliat ada batu besaaaaaaar sekali. Foto aja deh, haha.
Ini dia

Kalo yang ini waktu lagi nginep seRT (?) wk, ketemu Sapi, jinak banget deh :O

Sapinya marah atau kenapa nih? Kok dipelototin!? Hiks ah


Kuda yang ini juga jinak sekali loh, aku gak takut megangnya

Kalo foto yang satu ini, silakan lihat saja. 

Ini yang terakhir, waktu lagi jalan-jalan sama teman. Ngeliat ada pohon yang punya akar gantung atau entah apa namanya dan di ujungnya ada merah-merah gitu entah apa deh. Oke, maaf norak. Enggak tau itu pohon apa da baru pertama liat.
Maaf ya, modelnya dihapus, akakaka :B
Ini kalau dari jauh

Agak dekaat..

Dan, yang ini yang lebih jelasnya.
Apalagi ya? Haha, okey cukup sampai disini dulu wk


Hmm, apalagi ya? Segini dulu aja deh, haha. Juga lagi nyoba spoiler sih, ngotak-ngatik html nya ribet juga, aku kurang teliti jadi tadi sempet salah di awal tapi alhamdulillah berhasil :D



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Korean Reality Show "The Devil's Plan 2"

A Netflix series exposed an exact example of logic capitalism through reality show “The Devil’s Plan Season 2” [SPOILER ALERT] Hello, I would like to review about reality show, Devil’s plan.  I really love this game from Season 1. So, when I know there is season 2, I’m incredibly happy. I supposed to write review for Season 1 which is really incredible and interesting but I missed it. However, let’s jump to the season 2. The setting is improved: the main casts are totally awesome people (we barely know some of them who are already famous). And in addition, main casts know there is some hidden clue in the room as it is already expected from season 1.  The thing is the main match and the prison game changes. Winning the most pieces in the beginning becoming crucial, forming alliance is getting higher for people with pieces (majority), while people in prison has death sentence (other than they are already facing not so convenience life ther).  You can see Seo En-yu who is al...
Baca selengkapnya

SELADA (8.2 SMPN 9 Bekasi)

Ya, beri saya kesempatan untuk menceritakan sedikit tentang SELADA. ini merupakan kelanjutan dari noteku. Gak enak dong kalo semua ga diceritain. hahaha SELADA adalah kepanjangan dari SEkumpulan LApan DuA. Ini sih usul dari Wiam dan Lendy (udah pindah ke Singapore menjelang semester 1 abis). Cukup bagus, ya terima aja Banyak yang bilang, SELADA itu mencar-mencar, mainnya geng-gengan. Nah itu kan Cuma keliatan dari luar aja. Kalo bagi anak-anak SELADA sih fine2 aja. betuul? hehe. Kata seorang temanku, 82 itu justru terlihat seperti keluarga (kakak adik misalnya) yang kadang pasti saling sebel. Tapi ga mungkin dipisahkan. Walau banyak anak 82 yang emang nyebelin (kadang semua orang memang menyebalkan loh!) tapi justru itu jadi pelengkap yang pasti sangat dibutuhkan. Terkadang hal buruklah yang membuat kita berusaha maksimal hehe Sekarang cukup basa-basinya, ini hanya sekedar pengalamanku sama anak-anak SELADA di bawah ini. Jadi mohon maaf kalau ada kesalahan. Aditya Rahman: Ini anak ...
Baca selengkapnya

Cerpen;Kalung Ajaib

Cerpen ini buat tugas sekolah, awkwk, rada gagal mungkin Mita memandangi sebuah foto dengan bingkai kayu yang sudah agak pudar. Sesekali terdengar isak tangisnya, berulang-ulang menyebut kata “Mama”. Ia merenung di atas kasur, merindukan ibu yang telah meninggalkannya tiga bulan yang lalu. Dengan mata yang mulai membengkak, ia melihat ke arah jam yang tergantung di dinding, sudah pukul 6 sore. Tiba-tiba terdengar suara telepon berdering, Mita menyeka pipinya yang basah, lalu turun dari kasur untuk mengangkat telepon. “Halo”, katanya pelan. “Assalamu’alaikum”, jawab suara di seberang. “Wa’alaikum salam”, jawab Mita dengan sumringah begitu mendengar suara ayahnya. “Mita baik kan di rumah?”, “Alhamdulillah, baik kok yah!”, “Sendiri di rumah sampai agak malam nanti gimana? Ayah baru bisa keluar jam 10”. Mita terdiam, ia memandangi asap yang sedikit mengepul dari nasi goreng buatannya. “Iya, hati-hati ya, yah”, kata Mita akhirnya dengan suara yang sedikit bergetar. ...
Baca selengkapnya